www.gurukayailmu.blogspot.com

Baca dulu bentar ....

CONTENT DETAIL (KOMPLEKS) MAKA REDAKSI DIBUAT DALAM BEBERAPA FORMAT SEPERTI WORD,PDF,XLS, PPT.., JADI MESKI MENGGUNGGAH TERLEBIH DAHULU.
PADA SAAT MEMBACA CONTENT TERDAPAT PENGULANGAN REDAKSI ....MAAF KALAU MEMBINGUNGKAN...MAKSUDNYA AGAR LEBIH FOKUS ;).
BEBERAPA CONTENT DIAMBIL DARI SUMBER LAIN, JIKA ADA YANG MERASA KEBERATAN ADMIN AKAN MENGHAPUSNYA. TRIMS.

Rabu, 17 Februari 2010

Alamat situs efek rumah kaca


klik ini ya
klik ini ya
klik ini ya
klik ini ya


klik ini ya
klik ini ya
klik ini ya
klik ini ya

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Global warming


klik ini
klik ini
klik ini
klik ini
klik ini


klik ini
klik ini
klik ini
klik ini
klik ini

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Alamat Situs Asap Kabut


klik disini
klik disini
klik disini
klik disini
klik disini


klik disini
klik disini
klik disini
klik disini
klik disini

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Alamat Situs Gangguan Penyakit

klik disini
klik disini

klik disini
klik disini 
klik disini 

klik disini
klik disini

klik disini
klik disini 
klik disini 

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Kamis, 11 Februari 2010

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah hukumnya yang dikenal dengan Hukum Newton I, Newton II dan Hukum Newton III

Pengertian Gaya

Dalam kehidupan sehari-hari, tiap orang sebenarnya punya konsep dasar tentang gaya. Misalnya pada waktu kita menarik atau mendorong suatu benda atau kita menendang bola, kita mengatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya pada benda itu.

Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda, gaya dapat mengubah bentuk suatu benda serta gaya juga dapat mengubah ukuran suatu benda dengan syarat gaya yang kita berikan cukup besar.

Gaya menyebabkan percepatan. Arah gaya searah dengan arah percepatan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa gaya adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Ini berarti, gaya dapat digolongkan sebagai sebuah vektor.

Satuan Gaya

Satuan gaya adalah Newton , satu Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk menimbulkan percepatan 1 m.s-2 pada benda bermassa 1 kg

Disamping Newton, satuan gaya sering ditulis juga dalam bentuk kg m/s2.

1 Newton = 1 kg m/s2

Dalam sistern satuan lain seperti cgs, satuan gaya dinyatakan dalam 1 dyne

1 dyne = 1 gr cm/s

Mengenal Resultan

Ok !!! kalo kita mendorong meja  lebih ringan berdua atau sendiri. Yup tentunya lebih ringan jika kita mendorong meja secara bersamaan.

Saat  terdapat dua orang mendorong meja ke arah kanan   maka akan  ada dua buah gaya yakni gaya ke 1 atau F1 dan gaya ke dua atau F2.

Contoh lainya :

Ariel, Giring dan Tyson badak mendorong mobil yang tengah mogok. Dalam kasus ini maka akan terdapat tiga gaya yang berbeda yakni gaya ke satu atau F1, gaya ke dua atau F2 dan gaya ke tiga atau F3.

Pada contoh pertama terdapat 2 buah gaya yakni F1 dan F2 ke arah kanan

Secara matematis di tulis F1+F2

Contoh kedua terdapat 3 buah gaya yakni F1+F2+F3

Sehingga ditulis F1+F2+F3

Coba perhatikan dari kedua contoh di atas

F1+F2 menunjukan banyaknya gaya, kemudian F1+F2+F3 juga menunjukkan banyaknya gaya.

NAH dalam Fisika BANYAKNYA GAYA atau JUMLAH Gaya DINAMAKAN RESULTAN

Resultan diberi lambang (R).

Hukum Newton I

Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya. Benda yang sudah bergerak dengan kecepatan tertentu, akan tetap bergerak dengan kecepatan itu jika tidak ada gangguan (gaya). Hal diatas merupakan dasar dari Hukum Newton I yang dapat dituliskan sebagai berikut:

Jika gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol, maka benda yang sedang diam akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak lurus dengan kecepatan tetap. Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat ditulis. ΣF = 0

BIAR MUDAH …. INGAT BUNYI HUKUM NEWTON I   GINI AJA !!!

“Benda dalam keadaan diam akan bergerak jika dikenai gaya, namun jika tidak dikenai gaya benda akan diam”

Contoh :

1. Badan kita akan terdorong ke depan saat mobil yang kita tumpangi secara tiba-tiba mengerem.

Penjelasan :  Kita tadinya diam tetapi setelah dikenai gaya  (gaya disini adalah saat direm) maka badan kita bergerak  atau terdorong  ke depan namun pada saat tidak diberi gaya (mobil normal tidak melaju) badan kitapun akan diam.

2. Ega menendang bola dari besi

Penjleasan : Bola awalnya dalam keadaan diam namun setelah dkenai gaya (bola ditendang) maka gaya akan bergerak. Seelah beberapa lama bola akan diam kembali, karena sudah tidak dikenai gaya.

Guampang bukan!!!!!!!!!!! Nah contoh di atas merupakan contoh hukum newton I

Sebenarnya pernyataan hukum Newton I di atas sudah pernah diucapkan oleh Galileo beberapa tahun sebelum Newton lahir Galileo mengatakan: Kecepatan yang diberikan pada suatu benda akan tetap dipertahankan jika semua gaya penghambatnya dihilangkan.

Hukum Newton II

Hukum Newton II akan membicarakan keadaan benda jika resultan gaya yang bekerja tidak nol. Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.

Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Demikian juga jika massa benda diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi ¼ kali percepatan semula. Dan sini kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa benda itu.

Kedua kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen tersebut dapat diringkaskan dalam Hukum Newton II : Percepatan suatu benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massanya, matematik hukum ini ditulis :


     ingat kue afem    a=f/m        atau          ΣF = m.a

Hukum Newton III

Hukum Newton III berbunyi :

Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang kedua ini mengerjakan gaya pada benda yang pertama yang besarnya sama dengan gaya yang diterimatapi arahnya berlawanan.

Faksi = - Freaksi

Faksi     =  gaya yang bekerja pada benda

Freaksi =  gaya reaksi benda akibat gaya  aksi

Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian!



TUGASNYA !!! cari masing-masing 15 contoh kejadian yang ada di sekitar kita mengenai HUkum Newton I. Kumpulkan dalam kertas dua lembar

Contoh : Ega Menendang Bola dari Baja sehingga kakinya besar sebelah.



www.gurukayailmu.blogspot.com


Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah hukumnya yang dikenal dengan Hukum Newton I, Newton II dan Hukum Newton III

Pengertian Gaya

Dalam kehidupan sehari-hari, tiap orang sebenarnya punya konsep dasar tentang gaya. Misalnya pada waktu kita menarik atau mendorong suatu benda atau kita menendang bola, kita mengatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya pada benda itu.

Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda, gaya dapat mengubah bentuk suatu benda serta gaya juga dapat mengubah ukuran suatu benda dengan syarat gaya yang kita berikan cukup besar.

Gaya menyebabkan percepatan. Arah gaya searah dengan arah percepatan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa gaya adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Ini berarti, gaya dapat digolongkan sebagai sebuah vektor.

Satuan Gaya

Satuan gaya adalah Newton , satu Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk menimbulkan percepatan 1 m.s-2 pada benda bermassa 1 kg

Disamping Newton, satuan gaya sering ditulis juga dalam bentuk kg m/s2.

1 Newton = 1 kg m/s2

Dalam sistern satuan lain seperti cgs, satuan gaya dinyatakan dalam 1 dyne

1 dyne = 1 gr cm/s

Mengenal Resultan

Ok !!! kalo kita mendorong meja  lebih ringan berdua atau sendiri. Yup tentunya lebih ringan jika kita mendorong meja secara bersamaan.

Saat  terdapat dua orang mendorong meja ke arah kanan   maka akan  ada dua buah gaya yakni gaya ke 1 atau F1 dan gaya ke dua atau F2.

Contoh lainya :

Ariel, Giring dan Tyson badak mendorong mobil yang tengah mogok. Dalam kasus ini maka akan terdapat tiga gaya yang berbeda yakni gaya ke satu atau F1, gaya ke dua atau F2 dan gaya ke tiga atau F3.

Pada contoh pertama terdapat 2 buah gaya yakni F1 dan F2 ke arah kanan

Secara matematis di tulis F1+F2

Contoh kedua terdapat 3 buah gaya yakni F1+F2+F3

Sehingga ditulis F1+F2+F3

Coba perhatikan dari kedua contoh di atas

F1+F2 menunjukan banyaknya gaya, kemudian F1+F2+F3 juga menunjukkan banyaknya gaya.

NAH dalam Fisika BANYAKNYA GAYA atau JUMLAH Gaya DINAMAKAN RESULTAN

Resultan diberi lambang (R).

Hukum Newton I

Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya. Benda yang sudah bergerak dengan kecepatan tertentu, akan tetap bergerak dengan kecepatan itu jika tidak ada gangguan (gaya). Hal diatas merupakan dasar dari Hukum Newton I yang dapat dituliskan sebagai berikut:

Jika gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol, maka benda yang sedang diam akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak lurus dengan kecepatan tetap. Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat ditulis. ΣF = 0

BIAR MUDAH …. INGAT BUNYI HUKUM NEWTON I   GINI AJA !!!

“Benda dalam keadaan diam akan bergerak jika dikenai gaya, namun jika tidak dikenai gaya benda akan diam”

Contoh :

1. Badan kita akan terdorong ke depan saat mobil yang kita tumpangi secara tiba-tiba mengerem.

Penjelasan :  Kita tadinya diam tetapi setelah dikenai gaya  (gaya disini adalah saat direm) maka badan kita bergerak  atau terdorong  ke depan namun pada saat tidak diberi gaya (mobil normal tidak melaju) badan kitapun akan diam.

2. Ega menendang bola dari besi

Penjleasan : Bola awalnya dalam keadaan diam namun setelah dkenai gaya (bola ditendang) maka gaya akan bergerak. Seelah beberapa lama bola akan diam kembali, karena sudah tidak dikenai gaya.

Guampang bukan!!!!!!!!!!! Nah contoh di atas merupakan contoh hukum newton I

Sebenarnya pernyataan hukum Newton I di atas sudah pernah diucapkan oleh Galileo beberapa tahun sebelum Newton lahir Galileo mengatakan: Kecepatan yang diberikan pada suatu benda akan tetap dipertahankan jika semua gaya penghambatnya dihilangkan.

Hukum Newton II

Hukum Newton II akan membicarakan keadaan benda jika resultan gaya yang bekerja tidak nol. Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.

Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Demikian juga jika massa benda diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi ¼ kali percepatan semula. Dan sini kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa benda itu.

Kedua kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen tersebut dapat diringkaskan dalam Hukum Newton II : Percepatan suatu benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massanya, matematik hukum ini ditulis :


     ingat kue afem    a=f/m        atau          ΣF = m.a

Hukum Newton III

Hukum Newton III berbunyi :

Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang kedua ini mengerjakan gaya pada benda yang pertama yang besarnya sama dengan gaya yang diterimatapi arahnya berlawanan.

Faksi = - Freaksi

Faksi     =  gaya yang bekerja pada benda

Freaksi =  gaya reaksi benda akibat gaya  aksi

Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian!



TUGASNYA !!! cari masing-masing 15 contoh kejadian yang ada di sekitar kita mengenai HUkum Newton I. Kumpulkan dalam kertas dua lembar

Contoh : Ega Menendang Bola dari Baja sehingga kakinya besar sebelah.



www.gurukayailmu.blogspot.com


Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

MENGENAL CAMPURAN

A. PENGERTIAN CAMPURAN
Campuran adalah gabungan zat-zat yang berbeda jenisnya dengan perbandingan tidak tetap. Sedangkan gabungan zat-zat ini tidak melalui reaksi kimia. Contohnya Air sungai, tanah, air danau, air laut, udara .
B BEDANYA CAMPURAN DAN SENYAWA

Bedanya campuran dan senyawa diantaranya:
1. campuran terbentuk tanpa adanya rekasi kimia sedangkan senyawa terbentuk akibat adanya reaksi kimia
2. Campuran perbandingan senyawa pembentuknya tidak jelas, sedangkan senyawa unsur peyusunya jelas.
3. Campuran terbentuk dari beberapa usnur atua senyawa sedangkan senyawa terbentuk hanya dari I beberapa unsur
4. Campuran dapat diurai dengan proses fisika sedangkan senyawa melalui proses kimia
C. Campuran Homogen dan Heterogen
Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang partikelnya tidak dapat dibedakan . Nama lain dari campuran homogen adalah larutan. Contoh air garam, air teh+gula
Campuran Heterogen adalah campuran yang terjadi jika adan dua zat atau lebih yang tercampur dan masih dapat dibedakan antar partikelnya Contoh : campuran air dan minyak, camuran sebuk besi dan air

A. PENGERTIAN CAMPURAN
Campuran adalah gabungan zat-zat yang berbeda jenisnya dengan perbandingan tidak tetap. Sedangkan gabungan zat-zat ini tidak melalui reaksi kimia. Contohnya Air sungai, tanah, air danau, air laut, udara .
B BEDANYA CAMPURAN DAN SENYAWA

Bedanya campuran dan senyawa diantaranya:
1. campuran terbentuk tanpa adanya rekasi kimia sedangkan senyawa terbentuk akibat adanya reaksi kimia
2. Campuran perbandingan senyawa pembentuknya tidak jelas, sedangkan senyawa unsur peyusunya jelas.
3. Campuran terbentuk dari beberapa usnur atua senyawa sedangkan senyawa terbentuk hanya dari I beberapa unsur
4. Campuran dapat diurai dengan proses fisika sedangkan senyawa melalui proses kimia
C. Campuran Homogen dan Heterogen
Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang partikelnya tidak dapat dibedakan . Nama lain dari campuran homogen adalah larutan. Contoh air garam, air teh+gula
Campuran Heterogen adalah campuran yang terjadi jika adan dua zat atau lebih yang tercampur dan masih dapat dibedakan antar partikelnya Contoh : campuran air dan minyak, camuran sebuk besi dan air

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

MENENTUKAN RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL

Rumus kimia secara umum dapat di bagi menjadi dua bagian  yakni rumus empiris dan rumus molekul.
Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah atom dan jenisnya, contoh . Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil  pembentuk senyawa.
Cara menentukan rumus molekul dan rumus empiris
Ada senyawa c3H6  tentukan rumus molekul dan empirisnya :
Cari rumus molekul :
Lihat Angka indeks C = 3
Lihat angka Indeks H = 6           ini namanya rumus molekul  C3H6
Cari rumus empiris
Kita bandingkan  angka indek  C dan H  
Berarti kita tulis   
C : H = 3: 6  (diperkecil menjadi 1 : 2)
SEHIINGGA rumus empirisnya  C1H2 = CH2

Rumus kimia secara umum dapat di bagi menjadi dua bagian  yakni rumus empiris dan rumus molekul.
Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah atom dan jenisnya, contoh . Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil  pembentuk senyawa.
Cara menentukan rumus molekul dan rumus empiris
Ada senyawa c3H6  tentukan rumus molekul dan empirisnya :
Cari rumus molekul :
Lihat Angka indeks C = 3
Lihat angka Indeks H = 6           ini namanya rumus molekul  C3H6
Cari rumus empiris
Kita bandingkan  angka indek  C dan H  
Berarti kita tulis   
C : H = 3: 6  (diperkecil menjadi 1 : 2)
SEHIINGGA rumus empirisnya  C1H2 = CH2

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

CARA MENULIS LAMBANG DAN NAMA UNSUR

Karena di dunia ini banyak sekali jenis unsur maka oleh para ahli  dibuatlah cara untuk mengingat  dan mengenal unsure yang ada di alam.  Berzelius seorang ahli kimia mengenalkan cara  penulsan lambing dan nama dari suatu unsur:

   1. Setiap unsur diambil dari satu huruf awal nama latin unsur tersebut
   2. Lambang unsure ditulis dengan huruf besar
   3. Unsur yang punya huruf depan sama, dapat dibedakan dengan menambah satu huruf  kecil yang berkaitan dengan nama unsur tersebut.

Contoh :

Unsur Oksigen ditulis O, Kalium ditulis K, Pospor engan P.  Calsium ditulis Ca karena  memiliki huruf awal yang sama dengan Kalium.

www.gurukayailmu.blogspot.com


Karena di dunia ini banyak sekali jenis unsur maka oleh para ahli  dibuatlah cara untuk mengingat  dan mengenal unsure yang ada di alam.  Berzelius seorang ahli kimia mengenalkan cara  penulsan lambing dan nama dari suatu unsur:

   1. Setiap unsur diambil dari satu huruf awal nama latin unsur tersebut
   2. Lambang unsure ditulis dengan huruf besar
   3. Unsur yang punya huruf depan sama, dapat dibedakan dengan menambah satu huruf  kecil yang berkaitan dengan nama unsur tersebut.

Contoh :

Unsur Oksigen ditulis O, Kalium ditulis K, Pospor engan P.  Calsium ditulis Ca karena  memiliki huruf awal yang sama dengan Kalium.

www.gurukayailmu.blogspot.com


Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

MENGENAL (S U A) SENYAWA UNSUR DAN ATOM

MEMAHAMAI SENYAWA UNSUR DAN ATOM

Kali kini kita akan mempelajari apa yang di namakan senyawa unsur dan Atom (SUA).
Sebelum ke sana kita akan membahas mengenai pengertian zat atau materi. Zat adalah

sesuatu yang memilki ruang dan menempati massa. Zat sendiri tersusun dari beberapa unsur senyawa dan campuran.

Cara memahami pengertian SUA
Aturan Main dari Atas ke Bawah

Senyawa  Tersusun dari beberapa Unsur (lihat ke bawah)

Unsur  Tersusun dari beberapa Atom (lihatke bawah


Atom : bagaian terkecil materi yang masih dapat dibagi –bagi lagi dari dan tidak dapat Dimusnahkan

www.gurukayailmu.blogspot.com

MEMAHAMAI SENYAWA UNSUR DAN ATOM

Kali kini kita akan mempelajari apa yang di namakan senyawa unsur dan Atom (SUA).
Sebelum ke sana kita akan membahas mengenai pengertian zat atau materi. Zat adalah

sesuatu yang memilki ruang dan menempati massa. Zat sendiri tersusun dari beberapa unsur senyawa dan campuran.

Cara memahami pengertian SUA
Aturan Main dari Atas ke Bawah

Senyawa  Tersusun dari beberapa Unsur (lihat ke bawah)

Unsur  Tersusun dari beberapa Atom (lihatke bawah


Atom : bagaian terkecil materi yang masih dapat dibagi –bagi lagi dari dan tidak dapat Dimusnahkan

www.gurukayailmu.blogspot.com

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Senin, 08 Februari 2010

Skala perubahan dalam dunia pendidikan

Dalam dunia pendidikan perubahan dalam pendidikan dalam skala perubahan terbagi menjadi tiga bagian :

a. Perubahan dalam individu
b. Perubahan pada kelompok
c. Perubahan pada masyarakat /organisiasi


Perubahan yang terjadi dalam individu dapat meuncul karena proses berpikir individu yang berkeinginan untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam pendidikan. Biasanya individu ingin menujukan identitas dirinya terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat. Misalkan dengan semakin berkembangnya teknologi terutama dalam hal pendidikan seoorang individu terkadanga sudah mulai tidak mengindahkan pentingnya proses sosialisasi antar sesama individu. Individu akan merasa lebih berkembang dengan bekerja sendir tanpa bantuan orang lain karena adanya berbagai kemudahan yang dapat di akses akibat adanya inovasi baru dalam bidang teknologi yang semakin berkembang.

Perubahan pada kelompok perubahan ini biasanya terjadi secara hirarki dimana satu perubahan akan mempengaruhi perubahan lainya yang saling berhubungan. Misalkan perubahan dalam organisasi di sekolah, saat seorang kepala sekolah menetapkan perubahan struktur dalam kelompok sekolah, maka secara berangsur-angsur akan terjadi perubahan pada tingkatan bawah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Perubahan pada masyarakat Perubahan ini biasanya terjadi karena adanya inovasi yang sangat luar biasa sekali (revolusi) Misalkan dalam hal perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan Menengah, ketika ada perintah untuk meubah kurikulum mau tidak mau kelompok / masyarakat akan menjalankan sesuai dengan apa yang telah diperintahkan.

Dari paparan sederhana di atas saya berpendapat bahwa munculnya perubahan terutama dalam pendidikan, kenapa terbagi menjadi tiga bagian, karena dalam kenyataanya ketiga unsur inilah yang menjadi “sasaran tembak” dalam melakukan perubahan. Perubahan individu, kelompok dan masyarakat dalam unsur pendidikan keitiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan secara partial semuanya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan hidup.

http://www.gurukayailmu.blogspot.com



Dalam dunia pendidikan perubahan dalam pendidikan dalam skala perubahan terbagi menjadi tiga bagian :

a. Perubahan dalam individu
b. Perubahan pada kelompok
c. Perubahan pada masyarakat /organisiasi


Perubahan yang terjadi dalam individu dapat meuncul karena proses berpikir individu yang berkeinginan untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam pendidikan. Biasanya individu ingin menujukan identitas dirinya terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat. Misalkan dengan semakin berkembangnya teknologi terutama dalam hal pendidikan seoorang individu terkadanga sudah mulai tidak mengindahkan pentingnya proses sosialisasi antar sesama individu. Individu akan merasa lebih berkembang dengan bekerja sendir tanpa bantuan orang lain karena adanya berbagai kemudahan yang dapat di akses akibat adanya inovasi baru dalam bidang teknologi yang semakin berkembang.

Perubahan pada kelompok perubahan ini biasanya terjadi secara hirarki dimana satu perubahan akan mempengaruhi perubahan lainya yang saling berhubungan. Misalkan perubahan dalam organisasi di sekolah, saat seorang kepala sekolah menetapkan perubahan struktur dalam kelompok sekolah, maka secara berangsur-angsur akan terjadi perubahan pada tingkatan bawah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Perubahan pada masyarakat Perubahan ini biasanya terjadi karena adanya inovasi yang sangat luar biasa sekali (revolusi) Misalkan dalam hal perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan Menengah, ketika ada perintah untuk meubah kurikulum mau tidak mau kelompok / masyarakat akan menjalankan sesuai dengan apa yang telah diperintahkan.

Dari paparan sederhana di atas saya berpendapat bahwa munculnya perubahan terutama dalam pendidikan, kenapa terbagi menjadi tiga bagian, karena dalam kenyataanya ketiga unsur inilah yang menjadi “sasaran tembak” dalam melakukan perubahan. Perubahan individu, kelompok dan masyarakat dalam unsur pendidikan keitiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan secara partial semuanya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan hidup.

http://www.gurukayailmu.blogspot.com



Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Penelitian Kolaboratif

Kolaboratif atau kerjasama dalam melakukan penelitian tindakan adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan , karena pada dasarnya PTK yang dilakukan secara perseorangan bertentangan dengan prinsip PTK itu sendiri.

Kolaborasi dalam melakukan penelitian tindakan dapat dilakukan dengan teman sejawat kita (teman kuliah, teman sekolah, teman satu kantor dan tentunya masih banyak lagi)


Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kolaboratif


Tiga tahap PTK kolaboratif adalah: prakarsa, pelaksanaan, dan

diseminasi (Burns, 1999: 207-208). Prinsip Prinsip yang meski dipertimbangkan dalam melakukan penelitian tindakankelas menurut Burns , (1999: 207 dalam Mila S)

1. Sejauh dapat dilakukan, agenda PTK tindakan hendaknya ditarik dari kebutuhan-kebutuhan, kepedulian dan persyaratan yang diungkapkan oleh semua pihak kita sendiri, sejawat, kepala sekolah, murid-murid, dan/atau orangtua murid) yang terlibat dalam konteks pembelajaran/kependidikan di kelas/sekolah Anda;

2. PTK hendaknya benar-benar memanfaatkan keterampilan, minat dan keterlibatan Anda sebagai guru dan sejawat;

3. PTK hendaknya terpusat pada masalah-masalah pembelajaran kelas Anda, yang ditemukan dalam kenyataan sehari-hari. Namun demikian, hasil PTK kita dapat juga memberikan masukan untuk pengembangan teori pembelajaran bidang studi Anda;

4. Metodologi PTK hendaknya ditentukan dengan mempertimbangkan persoalan pembelajaran kelas kita yang sedang diteliti, sumber daya yang ada dan murid-murid sebagai sasaran penelitian.

5. PTK hendaknya direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara kolaboratif. Tujuan, metode, pelaksanaan dan strategi evaluasi hendaknya kita negosiasikan dengan pemangku kepentingan (stakeholders)


6. PTK hendaknya bersifat antar disipliner, yaitu sedapat mungkin didukung oleh wawasan dan pengalaman orang-orang dari bidang-bidang lain yang relevan, seperti ilmu jiwa, antropologi, dan sosiologi serta budaya. Jadi Anda dapat mencari masukan dari teman-teman guru atau dosen LPTK yang relevan.


http://www.gurukayailmu.blogspot.com





Kolaboratif atau kerjasama dalam melakukan penelitian tindakan adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan , karena pada dasarnya PTK yang dilakukan secara perseorangan bertentangan dengan prinsip PTK itu sendiri.

Kolaborasi dalam melakukan penelitian tindakan dapat dilakukan dengan teman sejawat kita (teman kuliah, teman sekolah, teman satu kantor dan tentunya masih banyak lagi)


Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kolaboratif


Tiga tahap PTK kolaboratif adalah: prakarsa, pelaksanaan, dan

diseminasi (Burns, 1999: 207-208). Prinsip Prinsip yang meski dipertimbangkan dalam melakukan penelitian tindakankelas menurut Burns , (1999: 207 dalam Mila S)

1. Sejauh dapat dilakukan, agenda PTK tindakan hendaknya ditarik dari kebutuhan-kebutuhan, kepedulian dan persyaratan yang diungkapkan oleh semua pihak kita sendiri, sejawat, kepala sekolah, murid-murid, dan/atau orangtua murid) yang terlibat dalam konteks pembelajaran/kependidikan di kelas/sekolah Anda;

2. PTK hendaknya benar-benar memanfaatkan keterampilan, minat dan keterlibatan Anda sebagai guru dan sejawat;

3. PTK hendaknya terpusat pada masalah-masalah pembelajaran kelas Anda, yang ditemukan dalam kenyataan sehari-hari. Namun demikian, hasil PTK kita dapat juga memberikan masukan untuk pengembangan teori pembelajaran bidang studi Anda;

4. Metodologi PTK hendaknya ditentukan dengan mempertimbangkan persoalan pembelajaran kelas kita yang sedang diteliti, sumber daya yang ada dan murid-murid sebagai sasaran penelitian.

5. PTK hendaknya direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara kolaboratif. Tujuan, metode, pelaksanaan dan strategi evaluasi hendaknya kita negosiasikan dengan pemangku kepentingan (stakeholders)


6. PTK hendaknya bersifat antar disipliner, yaitu sedapat mungkin didukung oleh wawasan dan pengalaman orang-orang dari bidang-bidang lain yang relevan, seperti ilmu jiwa, antropologi, dan sosiologi serta budaya. Jadi Anda dapat mencari masukan dari teman-teman guru atau dosen LPTK yang relevan.


http://www.gurukayailmu.blogspot.com





Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Langkah-langkah PTK

Menurut Tatang Sunendar ada banyak model PTK yang dapat diadopsi dan diimplementasikan di dunia pendidikan. Namun secara singkat, pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting).

Namun sebelumnya, tahapan ini diawali oleh suatu Tahapan Pra PTK, yang meliputi:


1. Identifikasi masalah


2. Analisis masalah


3. Rumusan masalah


4. Rumusan hipotesis tindakan




Sedangkan menurut Prof. Dr. Suwarsih Madya langkah dalam PTK :


1. Penyusunan Rencana


Pada prinsipnya, tindakan yang rencanakan rencanakan hendaknya


(1) membantu diri sendiri dalam :


(a) mengatasi kendala pembelajaran kelas,


(b) bertindak secara lebih tepat-guna dalam kelas


(c) meningkatkan keberhasilan pembelajaran kelas;


(2) Membantu kita menyadari potensi baru yang dimiliki untuk melakukan tindakan guna meningkatkan kualitas kerja.


2. Pelaksanaan Tindakan


Tindakan hendaknya dituntun oleh rencana yang telah dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamikan proses pembelajaran di kelas kita, yang menuntut penyesuaian.


3. Observasi


Observasi tindakan di kelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersama prosesnya. Observasi itu berorientasi ke depan, tetapi memberikan dasar bagi refleksi sekarang, lebih-lebih lagi ketika putaran atau siklus terkait masih berlangsung.


4. Refleksi


Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Lewat refleksi kita berusaha (1) memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi pembelejaran kelas, (2) memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas di mana pembelajan dilaksanakan.


Sama dengan pendapat di atas Suharsimi menyatakan langkah PTK terdiri dari perencanaan, Pelaksanaan Pengamatan dan Refleksi


Tahap 1 Menyusun Prencanaan (planning)


Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian tindakan tersebut bisa dilakukan


Penelitian tindakan yang ideal sebenanrya jauh lebih baik jika dilakukan secara berpasangan karena dalam prosesnya terdapat upaya untuk mengurangi unsure subjektifitas


Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan Tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang dimnta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti bukan guru yang sedang melakukan tindakan.


Tahap 2 Pelaksanaan tindakan (Acting)


Tahap selanjutnya adalah Implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melakukan tindakan di kelas. Hal yang yang tepenting dalam tahap ini adalah guru harus selalu ingat tentang apa yang telah dirumuskan dalam rancangan, dan berlaku sewajar mungkin tidak dibual-buat.


Tahap 3 Pengamatan (Observing)


Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sendiri.


Idealnya pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang berlangsung di kelas oleh gurupelaksana ( waktunya disamakan)


Tahap 4 Refleksi (Reflecting)


Pada tahap ini guru akan mengemukakan kembali apa yang telah dilakukanya. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah melakukan tindakan kelas, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.




http://www.gurukayailmu.blogspot.com




Menurut Tatang Sunendar ada banyak model PTK yang dapat diadopsi dan diimplementasikan di dunia pendidikan. Namun secara singkat, pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting).

Namun sebelumnya, tahapan ini diawali oleh suatu Tahapan Pra PTK, yang meliputi:


1. Identifikasi masalah


2. Analisis masalah


3. Rumusan masalah


4. Rumusan hipotesis tindakan




Sedangkan menurut Prof. Dr. Suwarsih Madya langkah dalam PTK :


1. Penyusunan Rencana


Pada prinsipnya, tindakan yang rencanakan rencanakan hendaknya


(1) membantu diri sendiri dalam :


(a) mengatasi kendala pembelajaran kelas,


(b) bertindak secara lebih tepat-guna dalam kelas


(c) meningkatkan keberhasilan pembelajaran kelas;


(2) Membantu kita menyadari potensi baru yang dimiliki untuk melakukan tindakan guna meningkatkan kualitas kerja.


2. Pelaksanaan Tindakan


Tindakan hendaknya dituntun oleh rencana yang telah dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamikan proses pembelajaran di kelas kita, yang menuntut penyesuaian.


3. Observasi


Observasi tindakan di kelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersama prosesnya. Observasi itu berorientasi ke depan, tetapi memberikan dasar bagi refleksi sekarang, lebih-lebih lagi ketika putaran atau siklus terkait masih berlangsung.


4. Refleksi


Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Lewat refleksi kita berusaha (1) memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi pembelejaran kelas, (2) memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas di mana pembelajan dilaksanakan.


Sama dengan pendapat di atas Suharsimi menyatakan langkah PTK terdiri dari perencanaan, Pelaksanaan Pengamatan dan Refleksi


Tahap 1 Menyusun Prencanaan (planning)


Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian tindakan tersebut bisa dilakukan


Penelitian tindakan yang ideal sebenanrya jauh lebih baik jika dilakukan secara berpasangan karena dalam prosesnya terdapat upaya untuk mengurangi unsure subjektifitas


Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan Tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang dimnta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti bukan guru yang sedang melakukan tindakan.


Tahap 2 Pelaksanaan tindakan (Acting)


Tahap selanjutnya adalah Implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melakukan tindakan di kelas. Hal yang yang tepenting dalam tahap ini adalah guru harus selalu ingat tentang apa yang telah dirumuskan dalam rancangan, dan berlaku sewajar mungkin tidak dibual-buat.


Tahap 3 Pengamatan (Observing)


Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sendiri.


Idealnya pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang berlangsung di kelas oleh gurupelaksana ( waktunya disamakan)


Tahap 4 Refleksi (Reflecting)


Pada tahap ini guru akan mengemukakan kembali apa yang telah dilakukanya. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah melakukan tindakan kelas, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.




http://www.gurukayailmu.blogspot.com




Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada dasarnya adalah merupakan penelitian yang permasalahanya muncul di kelas yang dampaknya langsung dirasakan oleh guru. Jadi Permasalahan yang diperoleh dalam PTK diperoleh dari hasil renungan si peneliti.

Menurut Supardi (104 : 2008) menyatakan bahwa penelitian tindakan

sebagai bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk memperbaiki system.


Sedangkan Suwarsih Madya Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut ’penelitian tindakan kelas’ atau PTK


http://www.gurukayailmu.blogspot.com



Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada dasarnya adalah merupakan penelitian yang permasalahanya muncul di kelas yang dampaknya langsung dirasakan oleh guru. Jadi Permasalahan yang diperoleh dalam PTK diperoleh dari hasil renungan si peneliti.

Menurut Supardi (104 : 2008) menyatakan bahwa penelitian tindakan

sebagai bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk memperbaiki system.


Sedangkan Suwarsih Madya Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut ’penelitian tindakan kelas’ atau PTK


http://www.gurukayailmu.blogspot.com



Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Syarat PTK dikatakan berhasil

Agar PTK dapat dikatakan berhasil ada beberapa syarat yang meski dilakukan McNiff, Lomax dan Whitehead (2003).
Pertama, Guru dan kolaborator serta siswa harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlibatan mereka dalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional.

Kedua, Guru dan kolaborator menjadi pusat dari


penelitian sehingga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas peningkatan yang akan dicapai.

Ketiga, tindakan yang dilakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun, baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis, pengetahuan teknis prosedural, yang diperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan), berdasarkan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya. Refleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri, khususnya kejujuran mengakui kelemahandiri kita.

Keempat, tindakan tersebut didasari komitmen dan keyakinan bahwa situasi yang ada saat ini dapat diubah ke arah perbaikan.

Kelima, penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh kerumitannya.

Keenam, Mamantau secara sistematik agar kita mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan, yang semuanya berkenaan dengan pemahaman kearah yang lebih baik.

Kutujuh, Buatlah deskripsi yang otentik tentang tindakan yang dilaksanakan bisa dalam bentuk riwayat faktual, rekaman video and audio, riwayat subjektif yang diambil dari buku harian dan refleksi dan riwayat lainya dalm format yang berbeda

Kedelapan, Memberikan penjelasan terhadap deskripsi autentik yang telah kita buat sebelumnya yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin diperoleh (dibantu) wawasan teoretik yang relevan, pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pakar lain perlu dijelaskan), dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya; (2) mempermasalahkan deskripsi terkait, yaitu secara kritis mempertanyakan motif tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya; dan (3) teorisasi, yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu.

Kesembilan, Menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai format termasuk didalamnya mencakup mengenai: (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri, dalam bentuk catatan harian; (2) percakapan tertulis, yang dialogis (3) narasi dan cerita; (4) bentuk visual seperti diagram, gambar, dan grafik.

Kesepuluh, lakuklan validasi pernyataan tentang keberhasilan tindakan yang kita lakukan lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti (data mentah), baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri), kemudian mintalah teman sejawat kita untuk memeriksanya dengan memberikan berbagai masukan(validasi sejawat), dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public).



http://www.gurukayailmu.blogspot.com




Agar PTK dapat dikatakan berhasil ada beberapa syarat yang meski dilakukan McNiff, Lomax dan Whitehead (2003).
Pertama, Guru dan kolaborator serta siswa harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlibatan mereka dalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional.

Kedua, Guru dan kolaborator menjadi pusat dari


penelitian sehingga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas peningkatan yang akan dicapai.

Ketiga, tindakan yang dilakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun, baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis, pengetahuan teknis prosedural, yang diperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan), berdasarkan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya. Refleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri, khususnya kejujuran mengakui kelemahandiri kita.

Keempat, tindakan tersebut didasari komitmen dan keyakinan bahwa situasi yang ada saat ini dapat diubah ke arah perbaikan.

Kelima, penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh kerumitannya.

Keenam, Mamantau secara sistematik agar kita mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan, yang semuanya berkenaan dengan pemahaman kearah yang lebih baik.

Kutujuh, Buatlah deskripsi yang otentik tentang tindakan yang dilaksanakan bisa dalam bentuk riwayat faktual, rekaman video and audio, riwayat subjektif yang diambil dari buku harian dan refleksi dan riwayat lainya dalm format yang berbeda

Kedelapan, Memberikan penjelasan terhadap deskripsi autentik yang telah kita buat sebelumnya yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin diperoleh (dibantu) wawasan teoretik yang relevan, pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pakar lain perlu dijelaskan), dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya; (2) mempermasalahkan deskripsi terkait, yaitu secara kritis mempertanyakan motif tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya; dan (3) teorisasi, yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu.

Kesembilan, Menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai format termasuk didalamnya mencakup mengenai: (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri, dalam bentuk catatan harian; (2) percakapan tertulis, yang dialogis (3) narasi dan cerita; (4) bentuk visual seperti diagram, gambar, dan grafik.

Kesepuluh, lakuklan validasi pernyataan tentang keberhasilan tindakan yang kita lakukan lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti (data mentah), baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri), kemudian mintalah teman sejawat kita untuk memeriksanya dengan memberikan berbagai masukan(validasi sejawat), dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public).



http://www.gurukayailmu.blogspot.com




Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Skala perubahan dalam dunia pendidikan

Dalam dunia pendidikan perubahan dalam pendidikan dalam skala perubahan terbagi menjadi tiga bagian :

a. Perubahan dalam individu
b. Perubahan pada kelompok
c. Perubahan pada masyarakat /organisiasi


Prubahan yang terjadi dalam individu dapat meuncul karena proses berpikir individu yang berkeinginan untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam pendidikan. Biasanya individu ingin menujukan identitas dirinya terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat. Misalkan dengan semakin berkembangnya teknologi terutama dalam hal pendidikan seoorang individu terkadanga sudah mulai tidak mengindahkan pentingnya proses sosialisasi antar sesama individu. Individu akan merasa lebih berkembang dengan bekerja sendir tanpa bantuan orang lain karena adanya berbagai kemudahan yang dapat di akses akibat adanya inovasi baru dalam bidang teknologi yang semakin berkembang.

Perubahan pada kelompok perubahan ini biasanya terjadi secara hirarki dimana satu perubahan akan mempengaruhi perubahan lainya yang saling berhubungan. Misalkan perubahan dalam organisasi di sekolah, saat seorang kepala sekolah menetapkan perubahan struktur dalam kelompok sekolah, maka secara berangsur-angsur akan terjadi perubahan pada tingkatan bawah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Perubahan pada masyarakat Perubahan ini biasanya terjadi karena adanya inovasi yang sangat luar biasa sekali (revolusi) Misalkan dalam hal perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan Menengah, ketika ada perintah untuk meubah kurikulum mau tidak mau kelompok / masyarakat akan menjalankan sesuai dengan apa yang telah diperintahkan.

Dari paparan sederhana di atas saya berpendapat bahwa munculnya perubahan terutama dalam pendidikan, kenapa terbagi menjadi tiga bagian, karena dalam kenyataanya ketiga unsur inilah yang menjadi “sasaran tembak” dalam melakukan perubahan. Perubahan individu, kelompok dan masyarakat dalam unsur pendidikan keitiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan secara partial semuanya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan hidup.

http://www.gurukayailmu.blogspot.com



Dalam dunia pendidikan perubahan dalam pendidikan dalam skala perubahan terbagi menjadi tiga bagian :

a. Perubahan dalam individu
b. Perubahan pada kelompok
c. Perubahan pada masyarakat /organisiasi


Prubahan yang terjadi dalam individu dapat meuncul karena proses berpikir individu yang berkeinginan untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam pendidikan. Biasanya individu ingin menujukan identitas dirinya terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat. Misalkan dengan semakin berkembangnya teknologi terutama dalam hal pendidikan seoorang individu terkadanga sudah mulai tidak mengindahkan pentingnya proses sosialisasi antar sesama individu. Individu akan merasa lebih berkembang dengan bekerja sendir tanpa bantuan orang lain karena adanya berbagai kemudahan yang dapat di akses akibat adanya inovasi baru dalam bidang teknologi yang semakin berkembang.

Perubahan pada kelompok perubahan ini biasanya terjadi secara hirarki dimana satu perubahan akan mempengaruhi perubahan lainya yang saling berhubungan. Misalkan perubahan dalam organisasi di sekolah, saat seorang kepala sekolah menetapkan perubahan struktur dalam kelompok sekolah, maka secara berangsur-angsur akan terjadi perubahan pada tingkatan bawah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Perubahan pada masyarakat Perubahan ini biasanya terjadi karena adanya inovasi yang sangat luar biasa sekali (revolusi) Misalkan dalam hal perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan Menengah, ketika ada perintah untuk meubah kurikulum mau tidak mau kelompok / masyarakat akan menjalankan sesuai dengan apa yang telah diperintahkan.

Dari paparan sederhana di atas saya berpendapat bahwa munculnya perubahan terutama dalam pendidikan, kenapa terbagi menjadi tiga bagian, karena dalam kenyataanya ketiga unsur inilah yang menjadi “sasaran tembak” dalam melakukan perubahan. Perubahan individu, kelompok dan masyarakat dalam unsur pendidikan keitiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan secara partial semuanya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan hidup.

http://www.gurukayailmu.blogspot.com



Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....
Menurut Rogers
Inovasi Pendidikan adalah suatu ide , hal - hal praktis
metode, cara, produk yang diamati atau dirasakan sebagai SESUATU YANG BARU yang digunakan untuk memecahkan

masalah - masalah pendidikan atau untuk mencapai tujuan pendidikan.
Adapun Cakupan inovasi pendidikan:
a. pembinaan personalia
b. fasilitas, perumusan tujuan
c. alokasi waktu, prosedur pencapaian tujuan
d. peran anggota system
e. bentuk hubungan antarsistem, dll.

Menurut Rogers
Inovasi Pendidikan adalah suatu ide , hal - hal praktis
metode, cara, produk yang diamati atau dirasakan sebagai SESUATU YANG BARU yang digunakan untuk memecahkan

masalah - masalah pendidikan atau untuk mencapai tujuan pendidikan.
Adapun Cakupan inovasi pendidikan:
a. pembinaan personalia
b. fasilitas, perumusan tujuan
c. alokasi waktu, prosedur pencapaian tujuan
d. peran anggota system
e. bentuk hubungan antarsistem, dll.

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....

Bukti Suatu Sekolah telah menjadi SBI

Apabila suatu sekolah sudah bisa menjadi sekolah bertaraf internasional, maka sekolah tersebut telah melakukan inovasi. Bukti telah melakukan inovasi Sekolah Berstandar Internasional biasanya telah memenuhi salah satu standar proses tentang :
a. Proses Belajar mengajar yang baik
b. Manajeman Sekolah
c. Kepemimpinan Sekolah


Bila kita merujuk pada pendapat Roger, yang mengatakan bahwa inovasi pendidikan adalah ide , hal - hal praktis, metode, cara, dirasakan sebagai SESUATU YANG BARU yang digunakan untuk memecahkan masalah - masalah pendidikan atau untuk mencapai tujuan pendidikan, maka syarat dari standar proses apabila sudah terpenuhi sudah termasuk dalam kategori inovasi.
Untuk dapat menjadi Sekolah Internasional
Kurikulum yang dipakai dalam kurikulum nasional yang ditetapkan Depdikbud untuk tingkat SD meliputi:
1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. Ilmu Pengetahuan Alam
4. Ilmu Pengetahuan Sosial
5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
6. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan
7. Muatan Lokal
Adapun Contoh Kurikulum Internasionalnya secara Global:
1. Bahasa
2. Belajar Sosial
3. Matematika
4. Seni
5. Sains dan teknologi
6. Pendidikan kepribadian
Apabila kita bandingkan di antara keduanya, kurikulum di atas dapat diterapakan dengan terlebih dahulu menyesuaikanya dengan kesesuaian dengan pendidikan kita, karakteristik dari kurikulum itu sendiri dan apabila telah dirasa pantas / cocok maka pemakaian kurikulum diatas dapat disinergikan.

Apabila suatu sekolah sudah bisa menjadi sekolah bertaraf internasional, maka sekolah tersebut telah melakukan inovasi. Bukti telah melakukan inovasi Sekolah Berstandar Internasional biasanya telah memenuhi salah satu standar proses tentang :
a. Proses Belajar mengajar yang baik
b. Manajeman Sekolah
c. Kepemimpinan Sekolah


Bila kita merujuk pada pendapat Roger, yang mengatakan bahwa inovasi pendidikan adalah ide , hal - hal praktis, metode, cara, dirasakan sebagai SESUATU YANG BARU yang digunakan untuk memecahkan masalah - masalah pendidikan atau untuk mencapai tujuan pendidikan, maka syarat dari standar proses apabila sudah terpenuhi sudah termasuk dalam kategori inovasi.
Untuk dapat menjadi Sekolah Internasional
Kurikulum yang dipakai dalam kurikulum nasional yang ditetapkan Depdikbud untuk tingkat SD meliputi:
1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. Ilmu Pengetahuan Alam
4. Ilmu Pengetahuan Sosial
5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
6. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan
7. Muatan Lokal
Adapun Contoh Kurikulum Internasionalnya secara Global:
1. Bahasa
2. Belajar Sosial
3. Matematika
4. Seni
5. Sains dan teknologi
6. Pendidikan kepribadian
Apabila kita bandingkan di antara keduanya, kurikulum di atas dapat diterapakan dengan terlebih dahulu menyesuaikanya dengan kesesuaian dengan pendidikan kita, karakteristik dari kurikulum itu sendiri dan apabila telah dirasa pantas / cocok maka pemakaian kurikulum diatas dapat disinergikan.

Baca selengkapnya...... klik disini Selengkapnya ....
 
Copyright 2009 GURU KAYA ILMU. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan